FASHION DAN GAYA HIDUP

 

FASHION DAN GAYA HIDUP

Fashion berasal dari bahasa Latin, factio, yang artinya membuat atau melakukan. Karena itu, arti kata asli fashion mengacu pada kegiatan; fashion merupakan sesuatu yang dilakukan seseorang, tidak seperti dewasa ini, yang memaknai fashion sebagai sesuatu yang dikenakan seseorang. Arti asli fashion pun mengacu pada ide tentang fetish atau obyek fetish. istilah fashion sering digunakan sebagai sinonim dari istilah dandanan, gaya dan busana.

Gaya hidup (lifestyle) secara sosiologis (dengan pengertian terbatas) merujuk pada gaya hidup khas suatu kelompok tertentu, Sementara dalam masyarakat modern, gaya hidup (lifestyle) membantu mendefinisikan mengenai sikap, nilai-nilai, kekayaan, serta posisi sosial seseorang. Dalam masyarakat modern istilah ini mengkonotasikan individualisme, ekspresi diri, serta kesadaran diri untuk bergaya. Tubuh, busana, cara bicara, hiburan saat waktu luang, pilihan makanan dan minuman, rumah, kendaraan, bahkan pilihan sumber informasi, dan seterusnya dipandang sebagai indikator dari individualistis selera, serta rasa gaya dari seseorang.

Fashion menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Barang-barang seperti baju dan aksesori yang dikenakan bukanlah sekadar penutup tubuh dan hiasan, lebih dari itu juga menjadi sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan identitas pribadi. Dalam perkembangan selanjutnya fashion tidak hanya menyangkut soal busana dan aksesoris semacam perhiasan seperti kalung dan gelang, akan tetapi benda-benda fungsional lain yang dipadukan dengan unsur-unsur desain yang canggih dan unik menjadi alat yang dapat menunjukkan dan mendongkrak penampilan si pemakai

Fashion bisa menjadi etalase kecil tentang diri seseorang bagi orang lain. Gaya berpakaian atau berbusana merupakan sebuah bahan penilaian awal seseorang. Di samping juga fashion menjadi cara untuk mengekspresikan diri seseorang. Upaya-upaya manusia untuk berhias agar tampilannya lebih dipandang bukanlah hal baru. Jauh sebelum zaman modern seperti sekarang upaya ini sudah dilakukan. Hal ini bisa dilihat di museum-museum sejarah atau pada relief-relief candi. Di mana pada zaman itu pakaian dan perhiasan-perhiasan yang digunakan berasal dari kerang, manik-manik, batu-batu alam, hingga emas dijadikan sebagai pelengkap penting penampilan seseorang

Di dalam masyarakat, di mana persoalan gaya adalah sesuatu yang penting (atau malah gaya merupakan segalanya), semua manusia adalah performer. Setiap orang diminta untuk bisa memainkan dan mengontrol peranan mereka sendiri. Gaya pakaian, dandanan rambut, segala macam aksesoris yang menempel, selera musik, atau pilihan-pilihan kegiatan yang dilakukan, adalah bagian dari pertunjukan identitas dan kepribadian diri. Seseorang kemudian bisa memilih tipe-tipe kepribadian yang diinginkan melalui contoh-contoh kepribadian yang beredar di sekitar, seperti bintang film, bintang iklan, penyanyi, model, bermacammacam tipe kelompok yang ada atau seseorang bisa menciptakan sendiri gaya kepribadian yang unik, yang berbeda, bahkan jika perlu yang belum pernah digunakan orang lain. Kesemuanya itu adalah demi gaya karena gaya adalah segalagalanya, dan segala-galanya adalah gaya. Dengan gaya seseorang bisa menunjukkan siapa dirinya.

Fashion memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gaya hidup seseorang. Gaya hidup adalah cara hidup yang mencakup kebiasaan, preferensi, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Fashion memainkan peran penting dalam mengekspresikan diri, membangun identitas, dan mencerminkan nilai-nilai personal seseorang.

Berikut adalah beberapa pengaruh fashion terhadap gaya hidup, antara lain:

1. Ekspresi Diri

Fashion memungkinkan seseorang untuk mengungkapkan identitas dan kepribadian mereka. Cara berpakaian, gaya rambut, dan aksesori yang dipilih dapat memberikan pernyataan tentang siapa mereka dan apa yang mereka nilai dalam hidup. Misalnya, seseorang yang suka berpakaian dengan gaya casual dan santai dengan memakai casual football style dipadukan dengan kaus polos.

2. Kepercayaan Diri

Memiliki penampilan yang menarik dan sesuai dengan tren fashion dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Ketika seseorang merasa tampil dengan baik, mereka cenderung lebih nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain dan merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Fashion dapat menjadi alat yang kuat dalam membangun kepercayaan diri.

3. Identifikasi Kelompok

Fashion dapat membantu seseorang merasa terhubung dengan kelompok atau komunitas tertentu. Misalnya, anak muda yang tertarik pada budaya skateboarding mungkin mengenakan pakaian dan sepatu merek-merek tertentu yang merupakan bagian dari identitas dan gaya hidup skateboarding. Fashion dapat menjadi cara untuk menunjukkan afiliasi dan kesamaan minat dengan orang lain.

4. Perubahan Tren dan Inovasi

Fashion selalu berkembang dan mengalami perubahan tren dari waktu ke waktu. Perubahan tren fashion dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang dengan mendorong mereka untuk mengadopsi gaya baru, mencoba hal-hal baru, atau bahkan mengubah pandangan mereka tentang fashion dan gaya hidup secara keseluruhan. Inovasi dalam desain dan material juga dapat mempengaruhi gaya hidup melalui pengaruh terhadap kenyamanan, keberlanjutan, dan fungsionalitas pakaian.

5. Industri dan Konsumerisme

Fashion adalah industri yang besar dan berpengaruh. Gaya hidup konsumeris sering kali terkait dengan budaya belanja dan konsumsi produk fashion. Pengaruh media sosial dan iklan juga dapat memengaruhi keputusan pembelian dan gaya hidup seseorang melalui dorongan untuk memiliki barang-barang terbaru atau merek yang populer.

 

Ø  Adapun faktor yang mempengaruhi gaya hidup

Fashion hanyalah salah satu aspek yang dapat memberikan pengaruh dalam membentuk gaya hidup seseorang. Ada banyak faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat memengaruhi gaya hidup:

1. Budaya dan Nilai

Budaya tempat seseorang tinggal dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakatnya dapat berpengaruh besar pada gaya hidup mereka. Budaya dan nilai-nilai mempengaruhi kebiasaan, tradisi, dan preferensi dalam banyak hal, termasuk makanan, pakaian, perilaku sosial, dan kegiatan sehari-hari.

2. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial, seperti keluarga, teman, dan komunitas, memiliki pengaruh yang kuat terhadap gaya hidup seseorang. Interaksi dengan orang-orang di sekitar kita dapat memengaruhi kebiasaan, minat, dan pola pikir kita. Misalnya, jika keluarga atau teman-teman kita aktif berolahraga, kita cenderung terdorong untuk ikut serta dalam kegiatan fisik.

3. Pendidikan dan Pengetahuan

Tingkat pendidikan dan pengetahuan seseorang juga memainkan peran penting dalam gaya hidup. Pengetahuan tentang pentingnya kesehatan, keberlanjutan, atau pentingnya pola makan seimbang dapat memengaruhi keputusan dan perilaku seseorang terkait gaya hidup mereka.

4. Pengaruh Media dan Teknologi

Media massa, internet, dan teknologi telah memiliki dampak besar pada gaya hidup modern. Konten media, iklan, dan pengaruh media sosial dapat mempengaruhi preferensi konsumsi, gaya berpakaian, dan cara kita menghabiskan waktu luang. Misalnya, popularitas media sosial telah mendorong tren tertentu dan menciptakan budaya “dapat dipamerkan” di mana seseorang merasa perlu untuk membagikan aspek-aspek kehidupan mereka yang menarik secara visual.

5. Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi, pendapatan, dan status sosial juga dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang. Seseorang dengan pendapatan yang lebih tinggi mungkin memiliki akses yang lebih besar terhadap gaya hidup yang mewah atau konsumsi produk-produk tertentu, sedangkan mereka dengan pendapatan yang lebih rendah mungkin memiliki pembatasan dalam memilih gaya hidup mereka.

6. Faktor Pribadi

Preferensi pribadi, tujuan hidup, kepribadian, dan minat individu juga memainkan peran dalam membentuk gaya hidup. Setiap individu memiliki preferensi unik dan prioritas yang berbeda dalam hidup mereka, yang akan mempengaruhi keputusan mereka dalam hal gaya hidup.

 

Dalam fashion, menyangkut beberapa hal yang menjadi indikasi dari gaya mereka, yang dapat dilihat dari:

  • Pemilihan jenis busana yang kemudian akan menunjukkan citra dan nilai apa yang mereka inginkan, keberadaan model sebagai panutan, saluran yang mempengaruhi perubahan nilai fashion, serta gaya konsumsi mereka.
  • Perempuan yang paling banyak memfungsikan fashion sebagai nilai tanda dibanding laki-laki. Hal itu dikarenakan oleh sistem nilai masyarakat yang menuntut perempuan untuk sadar akan kualitas fisiknya yang secara keberadaannya berbeda dengan laki-laki.
  • Fashion yang up to date dikaitkan dengan perkembangan jaman dalam fashion atau busana diimplikasikan dengan tren fashion terbaru menjadi bagian penting yang patut untuk ditunjukkan dan menjadi dasar bagi pemakaian busana dikalangan perempuan, terutama usia remaja.

 

Kesimpulan

Perubahan pada gaya hidup seperti pakaian (fashion) yang semakin hari semakin terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman sehingga memicu adanya trend-trend baru dan dianggap eksis di era modernisasi saat ini. Seiring berjalannya waktu, mau tak mau kita juga pasti akan mengikuti perkembangan fashion yang ada. Dalam pemakaian busana menyangkut beberapa hal yang menjadi ciri khas dari gaya mereka berfashion, yang dapat dilihat dari pemilihan jenis busana yang kemudian akan menunjukkan citra dan nilai apa yang mereka inginkan, keberadaan model sebagai panutan, saluran yang mempengaruhi perubahan nilai fashion serta gaya hidup mereka.

 

Daftar Pustaka

Hendariningrum, Retno. 2008. Fashion dan Gaya Hidup.  Yogyakarta.

Rabunam. 2019, 13 Oktober. Pengaruh Fashion Terhadap Gaya Hidup.

https://www.outstanding-occasions.net/fashion/pengaruh-fashion-terhadap-gaya-hidup/

(2022)."Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswi Dalam Trend Fashion (Studi Kasus Mahasiswi Jurusan Manajemen Universitas Islam Lamongan)," Jurnal Sosial Humaniora Terapan: Vol. 4: Iss. 2, Article 3.v

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS SEMIOTIKA LAGU EXO BERJUDUL MAMA

LITERATURE REVIEW 20 JURNAL

Apa sih yang saya kejar di desain komunikasi visual?